Bunyi Kretek Pada Sendi – Pernahkah kamu mendengar bunyi kretek-kretek saat menekuk jari, menggerakkan bahu, atau saat bangkit dari duduk? Banyak orang menganggap bunyi ini sebagai hal yang biasa, bahkan terasa melegakan. Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan sendi mengeluarkan bunyi? Apakah aman jika dilakukan terus-menerus? Yuk, kita kupas tuntas.
Apa Itu Bunyi Sendi?
Bunyi yang muncul dari gerakan tubuh, terutama di bagian sendi, dalam istilah slot 888 medis disebut krepitasi atau krepitus. Bunyi ini bisa terdengar seperti letupan kecil, bunyi gesekan, atau suara patah ringan. Biasanya muncul saat kamu:
- Memutar leher atau pergelangan tangan
- Menekuk lutut atau bangkit dari kursi
- Meregangkan punggung atau bahu
- Menggerakkan jari dengan tekanan tertentu
Bunyi ini bisa muncul pada siapa saja, tanpa mengenal usia, meski memang lebih sering dialami saat usia bertambah.
Apakah Membunyikan Sendi Itu Aman?
Sebagian besar kasus bunyi sendi tidak berbahaya, selama tidak disertai rasa nyeri atau pembengkakan. Membunyikan jari atau meregangkan tubuh sesekali bukan masalah besar. Namun, jika kamu melakukannya terlalu sering atau dengan tekanan berlebih, risikonya bisa meningkat.
Salah menekan ruas jari atau memaksakan gerakan bisa menyebabkan cedera pada ligamen atau bahkan membuat sendi terkilir. Studi juga menunjukkan bahwa kebiasaan membunyikan jari berulang kali bisa menyebabkan jaringan lunak rusak, melemahkan genggaman, dan menyebabkan pembengkakan.
Daripada membiasakan diri dengan suara kretek, sebaiknya kamu meningkatkan aktivitas fisik agar pelumas alami sendi bekerja lebih optimal, sehingga sendi bisa bergerak dengan lancar tanpa menimbulkan suara.
Penyebab Umum Sendi Mengeluarkan Bunyi
Ada beberapa faktor yang bisa membuat sendi kamu berbunyi saat bergerak. Di antaranya:
1. Pelepasan gas dari cairan sinovial
Sendi dilumasi oleh cairan sinovial, yang mengandung gas seperti oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen. Ketika sendi diregangkan, tekanan dalam kapsul sendi berubah, menyebabkan gas keluar dalam bentuk gelembung yang kemudian meletus — dan terdengarlah suara “kretek”.
2. Pergeseran tendon dan ligamen
Saat kamu menggerakkan tubuh, tendon bisa berpindah dari posisi awalnya dan kemudian kembali ke tempat semula. Pergerakan ini sering kali menimbulkan suara. Ligamen yang menegang saat gerakan tertentu, seperti pada lutut atau pergelangan kaki, juga bisa menghasilkan suara serupa.
3. Permukaan sendi yang tidak lagi halus
Pada kondisi seperti osteoarthritis atau radang sendi, permukaan sendi menjadi kasar karena rusaknya tulang rawan. Ketika dua permukaan kasar bergesekan, akan muncul bunyi kretek, kadang disertai rasa nyeri.
Selain itu, bunyi sendi juga bisa menjadi pertanda adanya kondisi medis, seperti:
- Arthritis atau osteoarthritis
- Cedera meniskus pada lutut
- Sindrom nyeri tempurung lutut (PFS)
- Radang pada tendon (tendinitis)
Kapan Bunyi Sendi Perlu Diwaspadai?
Jika bunyi pada sendi disertai gejala lain seperti:
- Rasa sakit yang terus-menerus
- Pembengkakan di sekitar sendi
- Gerakan terbatas
- Kelemahan pada otot atau sendi
…maka sebaiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter. Gejala ini bisa jadi tanda awal dari gangguan sendi yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
Cara Mengatasi dan Mencegah Sendi Terlalu Sering Bunyi
Pada dasarnya, bunyi sendi yang tidak disertai nyeri atau gejala lain tidak memerlukan penanganan medis. Namun, jika terasa mengganggu, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Lakukan peregangan ringan secara rutin, terutama setelah duduk lama
- Kompres dingin jika muncul rasa tidak nyaman
- Istirahatkan bagian tubuh yang terasa pegal atau sering berbunyi
- Gunakan pelindung sendi saat olahraga, jika dibutuhkan
Untuk kondisi tertentu yang berkaitan dengan cedera atau penyakit sendi, pengobatan medis seperti terapi fisik atau konsumsi obat anti-inflamasi mungkin diperlukan.
Kesimpulan
Bunyi pada sendi memang kerap dianggap sepele, namun penting untuk memahami penyebab dan risikonya. Selama tidak menimbulkan rasa sakit atau gangguan fungsi, bunyi sendi masih tergolong normal. Namun jika muncul terus-menerus disertai keluhan lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Kesehatan sendi bisa dijaga dengan gaya hidup aktif, pola makan seimbang, dan menghindari kebiasaan memaksa sendi untuk berbunyi. Jadi, daripada ketagihan dengar suara “kretek”, lebih baik gerakkan tubuhmu secara alami dan seimbang.